Merantaulah
Orang berilmu dan beradab tidak diam dikampung halaman, tinggalkan negrimu dan hidup asing di negri orang.
Merantaulah
Kau akan dapat ganti dari orang orang yang kau tinggalkan. Berlelah lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air menjadi rusak setelah lelah bertahan, jika mengalir menjadi jernih, jika tidak akan keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa, anak panah jika tak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam, tentu manusia bosan padanya dan engga memandang
Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa ditempatnya (sebelum ditambang)
Kayu baharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya. Jika biji memisahkan diri, barulah ia di hargai sebagai emas murni.
Sahabat rantau
Benar nasihat imam Asy Syafi’i, masih tak menyangka manusia seperti saya yang dulu hanya tinggal di rumah dan sekolah kemudian bisa melancong ke tanah orang.
Kali ini setitik rindu akan aku berikan kepada teman rasa saudara yang berjuang bersama di kota tepian. Enam tahun kami bersama dalam satu bangku pendidikan di SMP dan SMA, dan kini kami dipersatukan lagi dalam amanah yang sangat besar.
Darinyalah aku belajar banyak hal, selalu bisa membuat suasana hidup, layaknya radio manusia satu ini tak pernah berhenti kehabisan kata, selalu ceria kalau pas ceria hehe, hanya satu ia akan diam ketika tidur, entah ngidam apa uminya ketika hamil manusia ini, dia lincah penuh energik, selalu mempunyai ide ide gila yang masuk akal.
Kami tak tau pertamanan kami ini, pertemanan macam apa, dekat sering perang batin dan hati, kalau jauh banyak kangennya. Satu nasehat yang selalu kita pegang “perteman kita ini ibarat jarum dan benang, tertusuk tusuk olehnya memang sakit tapi setelah itu kita akan kuat bersama, tidak seperti gunting yang hanya lurus- lurus saja berakhir memisahkan”
Tak hanya satu manusia unik ini, dalam rantauan aku memiliki keluarga baru, aku bisa merasa hidup seperti di rumah sendiri bersama keluarganya, dari seorang abi yang sangat tegas tapi perhatian, umi yang santun dan penyayang, adik adik yang lebih heboh seratus persen dari kakaknya.
Ini merupakan nikmat Allah, merantaulah kau akan dapat ganti orang orang yang kau tinggalkan.
Sukoharjo, 24 Juli 2017
23:08 WIB
#30DWC7#Day19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar