Kau berlarilah sekencang yang kau bisa, berlarilah mendekati Allah.
Kau tau ini hanya ujian kecil seperti semut yang menggigit hanya
akan terasa sakit sedikit, ujian yang Allah berikan untukmu, untuk hamba yang
Allah sayangi, untuk hamba yang Allah naungi, untuk hamba yang Allah cintai. Ujian
yang tak akan melebihi kemampuan hamba Nya.
Kau hilangkanlah kesedihan menjadi sebuah kekuatan untuk jiwamu, sebuah
kekuatan yang akan membuat bangkit, bangkit dan bangkit. Memaafkan lebih baik
bukan? maafkanlah setiap perbuatan yang ia lakukan, maafkanlah setiap ucapan
yang ia katakan, maafkanlah setiap janji yang ia ingkari, jika ia pergi
lepaskanlah, kau akan ada seseorang yang memperjuangkan dalam doa. Tetaplah
menjadi manusia berhati malaikat. Kau menangislah jika itu membuatmu lebih tenang.
Saat ini kau hanya butuh melupakan dan bangkit, tak hanya berjalan
tapi berlarilah menuju bangkit. Masih banyak hari esok yang kau miliki, jika kau telah membuat sebuah rencana namun tak bekerja, banyak aksara yang bisa kau
susun menjadi sebuah rencana lainnya.
Seharusnya kau mengerti mengapa Allah mengujimu? Allah ingin tau
seberapa besar kekuatanmu dalam doa, seberapa kuat kau menangis dalam sujud
kepadaNya, seberapa kuat kau mentaati perintahNya. Jika kau lalai kembaliah
dengan berlari.
Bukankah selama ini Allah telah memberi segalanya mengapa engkau
enggan tak menyapa Nya dalam doa.
Berlarilah kepada prasangka Nya, bukan kah selama ini Allah telah
berbaik sangka, mengapa engkau tak percaya.
Berlarilah menggapai ampunan Nya, bukan kah selama ini Allah telah
merahmati kita, mengapa engkau dusta.
Berlarilah menuju surge Nya. Bukan kah selama ini Allah telah
membuka pintuNya, mengapa engkau menjauh.
Berlarilah menuju ridho Nya. Bukan kah selama ini Allah mendekati
kita, mengapa engkau tak menyambutNya.
Kau adalah aku, aku adalah kau yang sedang menasehati diri. kau berlarilah
menuju ampunan Nya.
Sukoharjo, 18 Juli 2017
selasa wage, 24 Syawal 1438 H
19:59
#30DWC7#Days13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar