Seorang yang qana'ah tentu akan bersyukur kepada Nya atas rizqy yang di peroleh, sebaliknya seorang yang berkeluh kesah atas rizqy yang di perolehnya, sesungguhnya dia telah berkeluh kesah atas pembagian yang telah di tetapkan Rabb-nya.
Kolerasi Syukur dan Qanaah
qana'ah memiliki ikatan erat dengan syukur. keduanya seperti dua sisi mata uang yang tidak mungkin terpisah. syukur membuahkan qanaaah dan qanaah memunculkan syukur, tidak ada qanaah tanpa syukur dan tidak ada syukur tanpa qanaaah. syukur tanda kita menikmati keadaan yang mungkin kurang. qanaah buah kesyukuran yang membuat kita tenang.
Orang yang qanaah hidup nya senantiasa bersyukur, mkan dengan apa adanya akan terasa nikmat tiada terhingga tapi ingat jika dilandasi dengan rasa qanaah dan syukur. sebab pada saat seprti itu dia tidak memikirkan apa yang tidak ada di hadapannya. justru, ia akan membagi kenikmatan itu dengan keluarga, kerabat, tetangga ataupun yang lainya.
meski demikian orang yang memiliki sikap qanaah tidak berati menerima nasib begitu saja tanpa ikhtiar. orang yang qanaah bisa jadi memiliki harta yang banyak, namun bukan untuk menumpuk kekayaan.
Ibrahim bin adham, berkata dalam do'anya "Ya Allah jadikanlah aku orang yanag ridho dengan keputusan-Mu, jadikan aku orang yang sabar menghadapi cobaan dari-Mu, , dan karunianilah aku rasa syukur atas berkah-Mu"
Ridho, sabar, syukur merupakan tiga unsur sifat yang membuat seorang menjadi qanaah. dari ketiga unsur tersebut Ridho merupakan unsur paling penting dalam pembentukan qanaah. karena orang yanag ridho terhadap sesuatu, otomatis dia akan sabar menghadapi sesuatu yang terjadi pada dirinya baik manis ataupun pahit, apabila sifat ridho dan sabar terpancar pada diri seseorang, niscaya akan mengangkatnya pada tingkat syukur dan lahirlah sifat qanaah.
